Kamis, 11 September 2014

Tanaman antipolusi penyerap racun


Admin Flona -
2,885 View
Ruang tertutup macam rumah dan perkantoran tak luput dari bahaya polusi udara. Anda tak bisa menyepelekan polusi udara dalam ruang. Bahkan Environmental Pollution Agency (EPA) di Amerika memasukkan pencemaran udara dalam ruang sebagai salah satu resiko kesehatan lingkungan tertinggi. Laporan penelitian yang diterbitkan Bio-safe Incorporated di Texas, Amerika Serikat menuliskan bahwa polusi dalam ruang kantor yang tertutup bisa mencapai 10 kali lipat polusi di luar ruangan!
Formaldehid adalah yang paling banyak ditemukan dalam ruangan. Sumber racun ini sangat banyak. Semisal furnitur berbahan kayu press, kertas wax, tisu kecantikan sampai tas berbahan kertas. Ada lagi sumber lain seperti karpet, pembersih lantai dan dempul. Selain formaldehid, benzene dan tricloroethhylene (TCE) juga termasuk racun yang signifikan. Sumber benzene contohnya minyak, bensin, cat, plastik dan karet. Sementara TCE berasal dari tinta printer, lem, dan vernis.

Asma dan Kanker
Gejala yang timbul akibat racun dalam ruangan ini lazim disebut Sick Building Syndrome (SDS). Semisal alergi, pusing, mata gatal, gangguan kulit dan gangguan pernafasan. Formaldehid bisa menyebabkan asma dan diduga kuat menjadi penyebab kanker. Polusi dalam ruang perkantoran bisa menyebabkan turunnya efektifitas kerja para karyawan. SDS tentu akan meningkatkan angka ketidakhadiran para karyawan.
Kehadiran tanaman dalam ruangan bisa jadi salah satu solusi masalah di atas. Selain memiliki nilai estetika, indoor plant sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia karena bisa menyerap racun. Mengacu pada beberapa penelitian yang telah dilakukan, tanaman sangat efektif mengatasi polusi dalam ruang. Semisal penelitian yang dilakukan National Aeronautics and Space Administration (NASA) bareng Associated Landscape Contractors of America (ALCA) di Radium Hospital di Oslo, Norwegia. Keluhan pusing, kecapekan, pilek, turun dengan angka 20-45% setelah ruangan “ditanami”. Ketidakhadiran karyawan rumah sakit pun bisa ditekan dari 15% menjadi hanya 5,6% dan angka itu terus bertahan sampai 5 tahun berikutnya.
Sebenarnya semua jenis tanaman bisa mengurangi polusi. Namun kemampuan setiap tanaman pasti berbeda. Ada yang sangat efektif tetapi ada juga yang biasa saja. Penelitian NASA menyebut beberapa jenis tanaman sangat efektif mengurangi formaldehid, benzene dan karbon monooksida dari udara. Mau tahu lebih lanjut? Yuk … kita lihat beberapa diantaranya !

BEST OF THE BEST

Palem Bambu
Anggota keluarga palem ini ditempatkan dalam daftar teratas tanaman yang mampu menyerap racun. Soalnya bisa menyerap formaldehid, benzene dan TCE sama baiknya. Tanaman ini bisa dipakai untuk penghias ruangan. Tetapi lazim juga ditanam sebagai elemen taman outdoor. Tanaman bernama latin Chamaedorea seifritzii ini membentuk rumpun layaknya bambu, namun bentuk daunnya seperti palem kebanyakan.


Aglaonema
Aglaonema modestum masuk dalam 10 tanaman paling ampuh menyerap racun. Daunnya cukup lebar dengan stomata yang banyak membuatnya berpeluang menyerap polutan. Cocok dipakai sebagai indoor plant karena kebutuhan cahayanya rendah. Penyiraman juga tak perlu terlalu sering. Aglaonema juga direkomendasikan untuk mengatasi tingginya kandungan benzene di udara. Variasi warna yang sangat beragam membuatnya punya keunggulan juga dari sisi estetika.


Gerbera Daisy
            Tanaman berbunga indah ini bisa ditanam dalam pot maupun vas bunga. Sangat cocok sebagai penghias meja baik di rumah maupun kantor. Gerbera terbukti sangat efektif mengurangi kadar benzene dari udara. Penelitian yang dilakukan pada jenis Gerbera jamesonii menunjukkan kalau tanaman ini baik juga menyerap TCE.


Dracaena
Dracaena termasuk tanaman penyumbang banyak jenis tanaman antipolusi. Semisal jenis Janet Craig yang punya kemampuan tinggi menyerap formaldehid dan TCE. Ada juga jenis marginata yang juga tak kalah baiknya untuk mengurangi kehadiran TCE. Sementara Dracaena "Warneckii" direkomendasikan untuk ‘melawan’ polusi akibat bahan kimia berupa benzene.


Sanseveiria
            Termasuk juga dalam daftar tanaman paling ampuh memerangi polusi udara. Kemampuan utamanya adalah menyerap polutan macam formaldehid dan benzene. Tanaman ini juga punya kelebihan karena tergolong sangat bandel. Tak butuh perawatan yang neko-neko. Variasi bentuk dari mini, medium sampai besar. Bagus juga ditata sebagai bunga pot untuk penghias meja.


Krisan
            Sama seperti gerbera, flora berbunga indah ini sangat efektif menekan kadar formaldehid. Bunganya yang menawan membuatnya sangat bagus sebagai penghias meja. Bisa ditaruh dalam vas bunga atau ditanam dalam pot. Flora berjuluk Chrysantheium morifolium handal juga untuk mengurangi polutan jenis benzene.


Spathiphillum
Tanaman berjuluk peace lily ini kemampuannya termasuk komplit. Formaldehid, benzene dan TCE bisa diserapnya dengan baik. Cocok untuk tanaman indoor karena tahan terhadap pasokan cahaya matahari rendah. Kelebihan lain adalah bahwa saudara aglaonema ini punya bunga yang indah dan eksotis.



ALTERNATIF LAIN

            Masih ada lagi tanaman indoor yang juga bisa jadi pilihan karena juga cukup efektif menyerap racun. Tanaman berdaun lebar dengan penampang terbilang bisa menyerap polutan dalam jumlah besar. Semakin lebar daun, makin banyak pula stomata. Stomata bahkan tak hanya ada di permukaan tetapi juga dibawah daun.

Diffenbachia
            Mampu menyerap berbagai jenis polutan berbentuk gas. Pohonnya rimbun dengan jumlah daun yang cukup banyak. Daunnya juga termasuk sangat lebar dibanding tanaman hias lain. Tahan terhadap kurangnya suplai cahaya matahari sehingga cocok dipakai untuk tanaman indoor.


Philodendron
            Tanaman yang cukup populer senagai eleman taman maupun tanaman indoor. Daunnya juga termasuk lebar dan rimbun. Jenis pilo berdaun merah lebih efektif menyerap polutan dibanding pilo jenis lain. Tanaman bandel dan cocok ditaruh dalam ruang.


Maranta
            Bisa meningkatkan kelembapan udara dalam ruang. Ruangan pun menjadi tidak terlalu kering. Efektif juga menyerap berbagai jenis polutan berbentuk gas. Kebutuhan sinar matahari rendah, tahan berada dalam ruang dalam jangka waktu cukup lama.


Boks
Tanaman outdoor

Waru
            Anggota genus Ficus ini punya keunggulan karena daunnya berbulu, sehingga punya dua manfaat yakni ‘menjerap dan menyerap’. Bulu-bulu dipermukaan daun akan menjerap alias menangkap polutan dari udara. Setelah itu polutan diserap oleh stomata daun.

Cemara
Cemara punya daun yang tajam seperti jarum. Penelitian membuktikan kalau tanaman dengan daun jarum macam cemara punya kemampuan tinggi menyerap racun. Khususnya yang berbentuk gas.



(Tulisan Boks)
Merawat Tanaman Antipolutan
Cukup Nutrisi Media TanamTepat
            Seperti juga tanaman hias lainnya, tanaman antipolutan haruslah kita rawat agar perannya “menyedot” aneka partikel berbahaya bisa lebih maksimal. Cara merawatnya pun terbilang mudah. Paling kita harus mengeluarkannya 1-2 kali seminggu. Pada saat berada berada di luar ruangan tersebut, lakukan penyiraman hingga semua media tanamnya basah kuyup.
Dengan begitu mereka bakal mendapat kesempatan mendapatkan sinar matahari. Sehingga proses fotosintesa bisa berjalan lancar. Maklum selama di dalam ruangan, akses untuk mendapatkan sinar matahari biasanya tak sebebas tanaman yang berada di luar ruangan. Sehingga dikhawatirkan proses pemasakan nutrisi sedikit terganggu.
            Perlu diketahui, bagi tanaman dalam ruangan, selain faktor sinar matahari dan sirkulasi udara, porusitas media menjadi hal penting. Sebaiknya media ini jangan terlalu lembap, bukan apa-apa karena kondisi seperti ini bisa memancing terjadi pembusukan akar. Namun di sisi lain, media tanam ini harus pula menyimpan air dalam jumlah yang cukup.
            Guna mengakali hal ini, sebelum memasukkan media tanam, tempatkan batu apung sebagai alas dalam pot. Begitu pula di bagian permukaan media tanam. Asal tahu saja, daya serap batu apung sangat bagus untuk menyimpan air, namun tak membuat media menjadi cepat lembap.
            Langkah berikutnya adalah melakukan pemupukan setiap 6 bulan sekali. Usahakan menggunakan pupuk organik agar tak merusak media tanam. Bila kondisi media tanam sudah terlihat terlampau padat sebaiknya dilakukan penggantian. Bukan apa-apa, jika dibiarkan seperti itu, dikhawatirkan angka pH terus turun. Sehingga suasananya jadi asam. Hal ini bisa membahayakan bagi si tanaman. Proses penggantian media tanam dilakukan biasanya 1 tahun sekali.
            Sementara itu, untuk tanaman yang berada di luar ruangan lebih mudah lagi perawatannya. Seperti kebanyakan tanaman lainnya. Paling hanya perlu dilakukan prunning, gemburkan permukaan tanahnya, dan pupuk setahun sekali. Hanya saja, sebelum Anda memutuskan menanam sebuah pohon antipolutan dipekarangan, alangkah baiknya bila memperhatikan peran yang bakal diembannya nanti.
Memang, tanaman antipolutan ini bisa berperan maksimal bila jumlah dan cakupan areanya proporsional. Selain itu, jumlah polutan yang ada di tempat tersebut, bakal secara langsung mempengaruhi populasi tanaman yang ada. Karena seperti juga makhluk hidup lainnya, setiap tanaman memiliki keterbatasan dalam menyerap polutan.
Semisal hanjuang (Dracaena) yang posturnya tampak proporsional dalam pot 20 cm. Dalam waktu 27 jam, ia hanya mampu menyerap 18 – 27,279 mikrogram tricloroetilane, 25,968 miligram benzena, dan 20,459 miligram formaldehid. Sedangkan untuk jenis ficus dengan diameter pot 25 cm, ia mampu menyerap 35,520 miligram amonia dan 22,560 miligram formadehida.  Angka yang berbeda ditunjukan oleh sansevieria. Dalam sehari si Lidah Mertua ini  mampu menyerap benzena sebanyak 28,710 miligram.
Sebagai gambaran, dalam setiap asap rokok yang dihasilkan, setidaknya mampu mendongkrak 3 kali batas normal angka formaldehid di udara. Sementara pada beberapa orang, batas toleransi itu ada pada kisaran 0,1 ppm (part per million).  Berarti dengan adanya asap dari sebatang rokok, bisa meningkat hingga 0,3 ppm.
Itu artinya, hanya dengan  satu pot dracana yang ada diruangan mampu untuk “menetralisir” kandungan formaldehid dari sebatang asap rokok. Dengan kata lain, semakin tinggi paparan polutan yang dihasilkan di dalam suatu ruangan, kebutuhan akan tanaman antipolutan pun bakal semakin banyak.  Catatan tambahan, dalam kondisi normal, biasanya untuk ruangan seluas 8 meterpersegi dengan tinggi langit-langit 2,5 – 3 meter, membutuhkan satu buah tanaman antipolutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar